Suatu saat kita akan memanggil anak-anak kita yang telah dewasa. Mereka kini telah menjadi seorang ulama, seorang dokter, seorang guru, seorang yang bermanfaat tentu layak cita cita mereka tersaipaikan. Mereka akan menggenggam masa depan, sehingga kita yang kemudian akan menjadi tua, dan hanya berhadap kepada yang muda. Apa yang sudah kita bekali pada diri mereka sejak berada di kelas? Apakah hanya bersenda gurau?
Teringat penulis dengan sebuah penilitian, tenyata ada sekian persen anak-anak SMA turut meramaikan penjara. Mereka adalah korban tawuran, narkoba, pemerkosaan, dan sebagainya. Ini merupakan pertanyaan bagi guru, mengapa bisa terjadi? Bukankah bekal pendidikan agama sudah mumpuni di kelas? Apa yang sebenarnya kita sajikan di kelas? Apakah semata mata pelajaran dunia? Dan menghilangkan nilai-nilai spiritual/keagamaan?
Sudah saatnya kita kembali mengevaluasi pembelajaran kita. Mari kita membuat sebuah pola pikir ke depan, bagaimana bisa merefleksikan pembelajaran ke masa tua. Mau jadi apa anak-anak kita nantinya? Apakah menjadi sosok yang membanggakan atau membangkrutkan?
Siswa kita punya harapan, siapkah kita mewujudkan yang terbaik untuk mereka?
Dari Seorang Guru Saya :)
Thank's Bunda
Thank's Bunda
0 komentar:
Post a Comment